UniqueRupa.com – Buat kamu yang pernah heran kenapa harga bra bisa hampir menyamai—bahkan kadang lebih mahal dari—pakaian luar, kamu tidak sendiri. Banyak perempuan penasaran bagaimana pakaian dalam sekecil itu bisa punya harga tinggi.
Alasannya ada pada proses pembuatannya yang ternyata sangat kompleks. Mulai dari banyaknya komponen kecil yang harus dirangkai, keterampilan tenaga ahli, hingga riset dan pengujian berkali-kali agar bra benar-benar nyaman dan mampu menopang tubuh dengan tepat.
UniqueRupa merangkum beberapa faktor utama yang membuat harga bra bisa setara dengan pakaian luar, bahkan kadang mengunggulinya. Ready? Simak penjelasannya di bawah ini.
Produksi Dan Desain Mempengaruhi Harga
Produksi dalam skala besar sangat memengaruhi harga sebuah bra. Brand besar bisa menekan biaya produksi per unit, sementara produsen kecil yang membuat bra dalam jumlah terbatas tidak punya efisiensi serupa. Karena itu, harga bra di butik bisa mencapai Rp 1,6 juta per potong, sedangkan di department store kamu bisa menemukannya di kisaran Rp 100–200 ribu.
Tetapi faktor produksi bukan satu-satunya alasan harga bra bisa mahal. Dibandingkan jenis pakaian lain, bra termasuk salah satu produk fashion yang paling kompleks. Dilansir Teen Vogue, satu bra dapat terdiri dari 25 hingga 100 komponen, mulai dari cup, tali, busa, renda, pengait, sampai kawat penopang.
Setiap komponen punya fungsi spesifik dan harus dijahit dengan presisi agar bra nyaman dipakai serta mampu menopang tubuh dengan baik. Proses detail ini membuat waktu produksi lebih panjang dan biaya kontrol kualitas lebih tinggi dibanding kaus atau celana biasa.
Meski kecil, bra sebenarnya merupakan produk dengan desain tiga dimensi. Polanya dibuat mengikuti kontur tubuh dan memberikan dukungan dari berbagai arah. Bahkan ukuran bra yang lebih besar membutuhkan konstruksi, bahan, dan pola berbeda dari ukuran kecil, sehingga proses pembuatannya semakin rumit.
Keahlian dan Presisi Hal Paling Penting
Pembuatan bra tidak bisa dilakukan asal-asalan. Proses perakitannya membutuhkan para pengerja yang benar-benar memahami anatomi tubuh perempuan serta teknik jahitan yang presisi. Banyak bagian yang tetap dikerjakan secara manual agar setiap komponen terpasang dengan tepat.
Sedikit saja kesalahan bisa membuat bra terasa tidak nyaman atau kehilangan kemampuan menopangnya. Karena itu, perajin bra biasanya menjalani pelatihan khusus. Keahlian dan ketelitian inilah yang membuat biaya produksinya tinggi dan turut memengaruhi harga jual bra.
Biaya Tinggi di Balik Riset Bra: Fit, Bahan, dan Kenyamanan
Untuk membuat bra yang benar-benar pas, perusahaan melakukan riset fit dan menguji banyak ukuran tubuh berbeda.
Uji coba dilakukan untuk memastikan bra tidak menimbulkan rasa sakit di dada, bahu, atau punggung.
Selain itu, riset bahan sangat penting untuk memilih material lembut namun tetap kuat menopang payudara.
Bahan seperti mikrofiber, renda halus, atau kain teknologi tinggi dipilih agar adem dan nyaman dipakai.
Kombinasi bahan tepat, riset matang, dan teknik konstruksi membuat bra fungsional dan tahan lama.
Karena itu, harga bra yang tinggi sering sebanding dengan kenyamanan dan dukungan yang diberikan.
Temukan Cerita Game Terupate hanya di sini
